Malaysia Heran Covid-19 RI Turun Drastis, Ini Kata Kemenkes 

Ahad, 05 September 2021 | 22:54:00 WIB

Metroterkini.com - Anggota parlemen Malaysia yang mempertanyakan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia yang turun dalam beberapa pekan terakhir.

Merespons itu, Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengklaim penurunan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia dapat terjadi lantaran pemerintah dan warga bersinergi dalam mematuhi aturan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Levelling.

"Itu terjadi terutama kebijakan PPKM, tapi yang penting adalah dukungan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk juga para ahli seperti epidemiolog, klinisi, organisasi profesi, dan organisasi masyarakat," kata Nadia dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (5/9).

Nadia juga menyebut, strategi dan upaya adaptif yang cepat dari fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan isolasi terpusat, serta komitmen dari para tenaga kesehatan ikut menyokong keterisian rumah sakit yang berkurang, seiring dengan jumlah pasien sembuh yang menurutnya ikut meningkat.

Strategi tersebut menurut Nadia seperti penambahan tenda darurat di instalasi gawat darurat (IGD), pembangunan rumah sakit darurat, hingga rekrutmen tenaga kesehatan di tengah risiko penularan Covid-19 yang masih tinggi kala itu.

"Walaupun ditambah resiko penularan tinggi, menghadapi situasi kasus banyak dalam waktu singkat para tenaga kesehatan tetap berupaya memberikan upaya yang terbaik. Selain itu, kita melihat para relawan dari masyarakat yang juga banyak mendukung dengan cara terjun langsung ke warga yang sedang isolasi mandiri," jelasnya.

Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 titujuga menyatakan program vaksinasi nasional cukup ampuh membantu menekan transmisi penularan Covid-19 di Tanah Air. 

Data Kemenkes per 5 September Pukul 18.00 WIB mencatat sebanyak 66.783.014 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 38.223.349 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia.

Namun demikian dalam 8 bulan terakhir, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang itu baru menyentuh 32,07 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 18,35 persen.

"Selain itu, percepatan vaksinasi termasuk dukungan masyarakat untuk vaksinasi sehingga tidak banyak penolakan," ujar Nadia.

Malaysia Tanya Kasus Indonesia

Pemimpin Partai Aksi Demokratik (DAP) Malaysia Lim Kit Siang sebelumnya menyentil Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin yang dinilai belum mampu menurunkan kasus Covid-19 dengan hanya bermodalkan program vaksinasi.

Lim lantas membandingkan kasus Covid-19 di Indonesia yang dinilai turun secara drastis dengan penambahan di bawah 10 ribu kasus, setelah sempat mencapai puncak kasus tinggi hingga 56 ribu lebih kasus dalam sehari.

"Bisakah Menteri Kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru Covid-19 hariannya menjadi lebih sedikit dari kasus Malaysia, bahkan kurang dari setengah seperti kemarin 8.955 kasus menjadi 20.988 kasus Malaysia?" kata Lim, dilansir dari Malaymail, Minggu (5/9).

Lim bahkan menilai Malaysia saat ini merupakan salah satu negara dengan kinerja terburuk di dunia dalam hal pengendalian dan penangaan Covid-19 tahun ini. Penambahan kasus baru per satu juta penduduk di Malaysia berada di 572,43 dibandingkan dengan Indonesia yang berada di 37,40.

Menurut data Our World in Data per 1 September, prevalensi di Filipina 126,95 dan 61,27 di Myanmar. Tak hanya itu, Malaysia juga sempat menempati puncak kematian Covid-19 dengan 8,48 per satu juta orang.

"Ini bukan mencari-cari kesalahan, tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19 sehingga memenangkan perang melawannya," pungkas Lim. [**]
 

Terkini